KITA RENUNGKAN; SURAT TERBUKA UNTUK INDONESIA DARI GAZA

GAZA JULI 2014Wahai Saudaraku di Indonesia, ..

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al qur?an, umurnya baru 10 tahun , Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.

Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah Diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma .., yah di tempat itulah mereka belajar Saudaraku,, bunyi suara setoran hafalan al quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal .., karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan…..
| SURAT TERBUKA UNTUK BANGSA INDONESIA DARI GAZA |

Mungkin surat ini sudah menyebar cukup lama untuk rakyat Indonesia, namun tidak sedikit pula yang belum membaca dan meresapi isinya, Bagi yang sudah membaca silahkan dibaca lagi dan dibagikan, jika yang belum silahkan membaca nya..

♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Untuk saudaraku di Indonesia, ..Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia .. Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa?? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim Terbanyak di punggung bumi ini .. bukan
kah demikian wahai saudaraku??? Baca lebih lanjut

By PMB

Akhlakmu Adalah Iklanmu

iklan dgn akhlak_PMB Kota Batam

Bermacam cara orang mengiklankan dirinya kepada publik untuk berbagai motif dan tujuan; yang paling lazim adalah untuk “memenangkan” kompetisi menarik hati rakyat dalam kontes perebutan kepemimpinan politik.  Menyebutkan prestasi, nasab atau geneologi keluarga, stratifikasi sosial, kelompok/organisasi dan pengungkapan janji adalah cara yang sangat umum dipakai.  Ada yang berhasil meraih simpati publik walaupun akhirnya harus mengecewakan mereka karena ketidaksesuaian harapan yang dibentuk oleh iklan dirinya dengan kenyataan. Ada pula yang awalnya tidak berhasil karena kalah perang iklan, namun pada masa berikutnya terpilih karena kontinyuitas attitude positif yang dibangun sesuai dengan iklannya yang sederhana dan apa adanya. Ada pula yang tidak pernah berhasil karena tidak mengiklankan diri.

Iklan adalah kata serapan dari bahasa Arab i’lan yang bermakna mengumumkan. Namun, tidak semua iklan itu mengumumkan secara jujur apa adanya, seringkali telah mengalami sentuhan make up dan mark up yang merekayasa sesuatu lebih dari apa yang sesungguhnya. Inilah yang me”nyihir” masyarakat publik untuk terkesima pada awal perkenalannya untuk kemudian kecewa dan patah hati di persimpangan jalan berikutnya.  Kemampuan rasio masyarakat terhijabi untuk melihat yang sesungguhnya, dan baru tersadar ketika fakta kontradiktif menyeruak ke media massa menjadi perbincangan yang memilukan. Baca lebih lanjut

By PMB

Ajaklah Menuju Kebaikan dengan Cara Baik

mengaja stop kekerasan_PMB Kota Batam

“Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran” adalah jargon perjuangan yang tidak akan pernah pudar dalam setiap langkah kehidupan orang-orang yang beriman. Jargon ini menjadi garis-garis besar haluan pengembangan masyarakat menuju masyarakat damai, tenteram, dan teratur yang merupakan karakter masyarakat beradab/madani  (civic society).

Di kalangan masyarak muslim Indonesia, jargon tersebut dikenal dengan istilah “amar makruf, nahi mungkar” yang merupakan penyederhanaan istilah al-Qur’an  ta’muruna bi al-ma’ruf wa tanhawna ‘an al-munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran).  Kata ma’ruf (kebaikan) dalam ayat tersebut, menurut sebagian ahli tafsir, berbeda konotasinya dengan kata khayr (kebaikan). Kebaikan yang dalam al-Qur’an dibahasakan dengan kata khayr adalah kebaikan yang sifatnya universal dan eternalm sementara kebaikan yang dibahasakan dengan kata ma’ruf adalah kebaikan yang meliputi kebaikan lokal atau domestik termasuk di dalamnya adalah local wisdom (kearifan lokal) atau adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah agama dan akal sehat. Baca lebih lanjut

By PMB

Setelah Mati; 3 Perkara Amalan Anak Adam Tidak Terputus

عن أبي هريرة رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له
Maksud hadis :
Daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya,, Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim).

Baca lebih lanjut

By PMB

“Hubhul Wathan Minal Iman” Karna Allah; meningkatkan Ke-Imanan & Ke-Taqwaan

Rasulullah Saw. bersabda: “Hubbul wathan minal iman (Cinta tanah air itu bagian dari iman).”

Cinta adalah sumber dari rasa tanah air adalah sumber dari materi. Iman adalah sumber dari semua agama. Hadits di atas termaktub setidaknya di 6 kitab, yaitu:
– Dalil al-Falihin Syarh Riyadh ash-Shalihin jilid 1 halaman 26.
– Ad-Durar al-Muntasyirah hadits nomor 189.
– Al-Maqashid al-Hasanah hadits nomor 391.
– Kasyf al-Khafa hadits nomor 2011.
– Al-Asrar al-Marfu’ah hadits nomor 168.
– Tadzkirat al-Maudhu’ah jilid 2 halaman 128.

Dalam QS. al-Baqarah ayat 126, Allah Swt. berfirman:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim As. berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” Baca lebih lanjut

By PMB

Islam dan Pemimpin

Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Para pendusta dipercaya sedangkan orang jujur dianggap dusta. Penghianatan di beri amanah sedangkan orang yang amanah dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwabidhah mulai angkat bicara. Ada yang bertanya , ‘Siapa itu Ruwabidhah? Beliau menjawab, ‘Orang dungu berbicara tentang urusan orang banyak (umat)” (HR. Ahmad)

Dalam hadits lain yang panjang Rasullulah menjelsaskan tanda dekatnya hari kiamat yang ditandai dengan banyaknya pemimpin yang hina “tetapi aku akan sampaikan kepadamu tentang tanda-tandanya, yaitu apabila budak wanita melahirkan tuannya, maka itu bagian dari tanda-tandanya. Dan apabila orang-orang yang tidak berpakian dan tidak beralas kaki menjadi pemimpin manusia, maka itu bagian dari tanda-tandanya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Kondisi yang disebut rasulullah dalam hadisnya sudah terjai, lihat saja realita sekarang ini banyak pemimpin yang  gemar membangun pencitraan sehingga banyak masyarakat yang tertipu memujinya; alangak hebatnya, alangkah baiknya, alangkah bagus aqlahnya dan pujian-pujian yang linya padahal sebaliknya mereka tidak bias amanah dan suka berdusta tidak memikirkan rakyat kecil dan tidak menunaikan hak-hak mereka malah mereka gemar mengumpulkan kekayaan dan membangun istananya kawasannya makin mereka perparah mengan meemusuhi kaum muslim yang istiqomah menegakan agamanya bahkan menudingnya berbagai fitnah sebagai mana hadis rasulullah:

“Hampir-hampir taka da seorangpun yang menjalankan amanah sehingga dikatakan, ‘sesunggunya ditengah-tengah Bani fulan ada seseorang leki-laki yang sangat amanat sehingga dikatakan kepada seseorang ‘alangkah sabarnya, alangkah cermatnya, alangkah pandainya padahal di dalam hatinya tidak ada iman walaupun seberat biji sawi.” Laa haula walaa quwwata Illaa billah. Keberadaan para pemimpin bejat zalim jahil ini sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah shallallahu alahi wasallam, “Sesunggunya aku takutkan atas umatku adalah (berkuasanya) para pemimpin yang menyesatkan” (HR. Abu Dawud, al-Tirmizi, Ahmad, dan al-Daimi.) Baca lebih lanjut

By PMB

PUASA BULAN RAJAB

puasa rajab-keutamaan bulan rajabRajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islam qomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah ‘alaih wasallam  untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secara berurutan  adalah: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri,  Rajab. 

Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan  ini, Al-Qur’an menjelaskan:
Baca lebih lanjut

By PMB